Mau kuliah tapi bingung milih jurusan???
di postingan kali ini saya akan jelaskan ke temen-temen semua tentang jurusan kimia, terutama kimia murni entah itu kalian yang baru lulus SMA atau yang nganggur dulu setahun dua tahun dan berniat mau kuliah.
Pertama, jurusan kimia di sebagian besar kampus yang ada di Indonesia untuk jenjang S1 biasanya terdiri dari Kimia Murni, Teknik Kimia, dan Pendidikan Kimia.
Di kimia murni, yang bakal sobat pelajari adalah fokus tentang ilmu kimia itu sendiri ditambah ilmu MIPA lain yang punya kaitan erat dengannya. Walaupun memang di awal masih banyak ilmu umum yang tidak berhubungan dengan kimia misalnya PKN, PANCASILA, atau yang kuliah di UIN seperti saya biasanya belajar ilmu-ilmu keagamaan dulu seperti Studi Islam, Ibadah, Qiro'ah. Tapi tenang saja, ilmu-ilmu umum seperti itu punya bobot yang kecil kecuali untuk Studi Islam yang bobotnya 4 sks (khusus di UIN).
Di semester awal (1 & 2) untuk materi sains umumnya temen-temen mendapatkan mata kuliah Kimia Dasar + Praktikumnya, lalu ada Fisika, Matematika dan pastinya Biologi. Gunanya jelas karena kesemuanya berkaitan, apa lagi banyak yang bilang kalau ilmu Kimia menjembatani ilmu-ilmu sains yang lain. Tapi tenang, mata kuliah sains selain kimia biasanya tidak membebankan tugas yang lebih berat daripada mata kuliah kimia itu sendiri (berdasarkan pengalaman saja). Selain itu di semester 2 kalau di kampus saya tercinta (eaaa), ada materi kimia anorganik I dan kimia analitik I. Untuk mata kuliah ke-kimia-an biasanya dipecah jadi 2 atau bahkan 3 karena biasanya materi mereka banyak dan tidak cukup dibahas hanya dalam satu semester. Contohnya seperti di atas, kimia anorganik dipecah jadi 2 yaitu kimia anorganik I di semester 2 dan kimia anorganik II di semester 3 begitupun lainnya. Untuk setiap mata kuliah bagian kimia pasti disertai dengan praktikumnya, dan praktikum tersebut mengikuti pecahan mata kuliah teorinya (I, II atau III).
Semakin tinggi semester maka mata kuliah yang diberikan semakin berfokus kepada ilmu kimia. Untuk saya sendiri semester paling berat konon katanya di semester 3 dan 4. Alasannya sih karena praktikumnya yang padat, dalam seminggu ada 4 praktikum dengan bobot 1 sks per praktikum (ingat, 1 sks praktikum itu = 2 jam). Namun untuk waktu yang dihabiskan per praktikumnya tidak begitu menentu, kadang kurang dari 2 jam kadang juga bisa sampai 4 jam tergantung materi apa yang dipraktikumkan. Tidak cukup sampai di situ, setelah praktikum kita diwajibkan untuk membuat laporan sesuai kaidah penulisan ilmiah dan itu semua ditulis tangann!!! OMG!! itu yang bikin berat. Namanya juga mahasiswa yaa, pengennya kan copas copas aja dari internet andaikan penulisan laporan itu diketik. Landasan teori harus mencantumkan body note dari sumber terpercaya (buku atau jurnal, tidak boleh situs di internet). Jadi kebayang deh gimana susahnya cari sumber-sumber tersebut. Di sisi lain masih banyak mata kuliah yang pastinya memberikan tugas-tugas seperti makalah lalu presentasi, kemudian PR soal-soal dsb.. Di semester selanjutnya lebih banyak lagi mata kuliah kimia lain yang tentunya lebih menantang.
Materi kimia yang menjadi landasan utama di atas Kimia Dasar selain Kimia Analitik dan Kimia Anorganik adalah Kimia Organik dan Kimia Fisik. Materi-materi tersebutlah yang nantinya akan bercabang lagi menjadi materi yang lebih spesifik seperti dari Kimia Organik yang menjadi landasan utama untuk mata kuliah Biokimia.
Pokoknya di kimia murni kita akan fokus mempelajari kimia secara fundamental mengenai struktur dan ikatan suatu atom, unsur atau senyawa, reaksi-reaksi yang terjadi beserta mekanismenya, penyebab reaksi tersebut terjadi, lalu sifat kimia dan sifat fisik dari reaktan maupun produk yang dihasilkan dan sebagainya. Penelitian dalam bidang kimia murni biasanya dalam skala kecil bahkan mikroskopik dan produknya tidak terlalu terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan mereka yang kuliah di Teknik Kimia, karena penelitian orang teknik itu biasanya berskala relatif besar kemudian meneliti teknik bagaimana pengaplikasian zat tersebut dalam kehidupan manusia, lalu diperhatikan dari segi ekonomi bagaimana supaya bisa menghasilkan produk yang lebih banyak dengan reaktan yang sedikit dari suatu reaksi kimia tentunya disertai kualitas agar meningkatkan harga jual.
Setiap bidang ilmu memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tetapi alangkah indahnya jika antara orang teknik kimia dan kimia murni itu bisa bekerja sama saling bahu membahu untuk menemukan hal-hal baru, mengembangkannya lalu mengaplikasikan dalam kehidupan manusia.
by the way dari tadi kita jarang membicarakan tentang pendidikan kimia,
Jadi untuk mahasiswa pendidikan kimia sebenarnya mereka lebih erat hubungannya dengan kimia murni karena nantinya yang mereka ajarkan di dunia pendidikan terutama di SMA sebagian besar adalah kimia murni. Perbedaannya adalah bahwa mereka harus juga mempelajari bidang ilmu kependidikan seperti psikologi pendidikan dsb. karena nantinya mereka akan menjadi pengajar. Namun ada juga beberapa dari mahasiswa pendidikan kimia yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang peneliti. It's Okay, no problem because they have learned about Chemistry. Menjadi apapun nantinya tidak menjadi masalah, toh kita kuliah niatnya kan untuk belajar. Namun alangkah baiknya jika pekerjaan yang kita lakoni nanti sesuai dengan bidang yang kita pelajari. Jangan sampai orang-orang yang tidak mengerti cara mendidik yang benar malah menjadi guru di sekolah, sebaliknya dengan lulusan dari bidang pendidikan malah mencari profesi yang tidak sejalur. Itu namanya keblingerrr.
Kesimpulannya adalah apapun yang sobat ambil tidak terlalu menjadi masalah, toh ilmu itu adalah Nur (cahaya) dari Allah SWT. jadi ilmu itu tidak ada yang salah, manusianya yang salah jika menyalahgukannya. Namun jika sobat ingin memilih silakan dipertimbangkan terlebih dahulu, sesuaikan dengan passion sobat. Yang penting ingat, Ilmu itu cahaya, jangan nodai kemuliaannya dengan hal-hal kotor seperti mencontek dsb. atau mempersalahgunakan ilmu tersebut untuk kepentingan kriminal, apalagi bikin bom. haduhh jangan deh, mending bikin yang bermanfaat aja seperti bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan atau apapun itu.
SALAM DARI SAYA, RONI (biasa dipanggil Marvel hahaha iyain aja dah) :D
semoga membantu sobat semua dalam memilih jurusan nanti.
Thanks
Silahkan komentar di bawah ini dan hubungi saya melalui:
IG: @albahr.site
Silahkan komentar di bawah ini dan hubungi saya melalui:
IG: @albahr.site
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusOooooh....seperti ituuuu
BalasHapusMantapzzz
BalasHapusSalam kimiawan.. sya kimia UIN Makassar bro.
BalasHapusmantapp.. sesama UIN nanti kita kerjasama gan hehe..
HapusSerius minta nomor wa nya dong.
Hapusada banyak pertanyaan yang ingin saya tanyakan
BolehKanππππππ
Kalo tamatan s1 kimia murni bisa ambil profesi apoteker? Soalnya ada guru saya di sekolah gelar nya s.si apt
BalasHapusbermanfaat sekali kak artikelnya
BalasHapusThanks kak Imaina..
HapusKa kira" menurut kk mata kuliah kimia murni itu susah nggak sih
BalasHapusSusah2 gampang sih.
Hapussebenarnya setiap jurusan punya bagian sulit tersendiri, tinggal bagaimana kita berusaha aja hehe..
bermanfaat sekali buat camaba kimia murni nih :) ty kak
BalasHapusYap sama2... semangattt..
Hapusnantikan artikelku selanjutnya yaa hehe
baru masuk kuliah tahun ini, dan alhamdulillah lulus di mipa kimia(walaupun aslinya itu pilihan kedua). dan liat kurikulum yang isinya subhanaallah.. matematika sains, fisika kita berjumpa lagi. sempet down. tapi mari kita jalani saja. tulisan ini cukup membantu untuk menghibur kegalauan saya :)
BalasHapusShiappp mari kita majukan bidang Kimia di Indonesia hehe
Hapusagak gugup si, karena niat pertama pengen ke kimia, bismillah aja semoga bsa masuk jurusan itu, apalagi tajun ini sistemny beda, postingan ini agak bikin down sma smangat si hhe
BalasHapusKita pasti bisa laluin semuanya kok, saya juga awalnya berasa salah masuk jurusan, tapi sekarang alhamdulillaah makin ngerasa salah masuk jurusan. (Ngga deng hehe). Sekarang saya sudah bisa enjoy dengan kimia, terlebih lagi pas ilmu ini saya praktekkan di PKL dan penelitian sekarang di salah satu bagian PT Pertamina (Persero).
HapusKak mau tanya dong, kan saya berniat mengambil prodi ini, tapi saya khwatir matkul tambahan seperti mtk, fisikanya susah susaha gk? Trs pas ujian susah bg gk kak, soalnya saya kurang nih klo di mtk sama fisika
BalasHapusSusah nggak susah itu relatif hehe, banyak faktor misal kuliahnya di kampus mana, dosennya siapa. Based on pengalaman pribadi, baik mtk, fisika maupun biologi nggak ada yang susah karena memang matkul tersebut ditujukan kepada mahasiswa kimia, jadi dalam mempelajari ketiga mata kuliah tersebut tidak begitu mendalam, bahkan hanya generalnya saja. Semoga membantu :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKa boleh minta kontaknya
BalasHapusThank kak atas informasinya....
BalasHapusSalam...